LAPORAN PENELITIAN PENGARUH PEKERJAAN BURUH GENDONG
TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAKNYA
NAMA :
RINI SEPTIANI ASTUTI
NIM :
12110241023
PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian dengan
judul “Pengaruh pekerjaan kuli
gendong terhadap prestasi belajar anaknya”.Laporan ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Dasar Evaluasi
Kebijakan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang tak terhingga terutama kepada Dr. Mami
Hajaroh, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Penelitian Kebijakan
yang telah membimbing kami serta teman-teman semua yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini,
oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat terutama bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhirnya kepada
Allah jugalah semuanya kita kembalikan.
Yogyakarta, 2013
Penulis,
BAB
I
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu
upaya untuk melakukan bimbingan terhadap peserta didik oleh pendidik untuk
menuju kedewasaan peserta didik. Pendidikan
juga dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Salah satu tujuan itu antara lain memberi bekal
kecerdasan kepada anak untuk digunakan kelak dalam menjalani hidupnya setelah
dewasa. Di satu pihak
pendidikan mempersiapkan peserta didik untuk menjadi manusia dengan perilaku
yang sesuai dengan nilai, norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.
Peserta didik harus mematuhi falsafah hidup yang dianut oleh bangsa dan
negaranya. Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak bisa memicu anak
terhadap hal yang negatif. Anak adalah anugerah dari sang pencipta, orang tua
yang melahirkan anak harus bertangung jawab terutama dalam soal mendidiknya,
baik ayah sebagai kepala keluarga maupun ibu sebagai pengurus rumah tangga.
Keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak merupakan awal keberhasilan orang
tua dalam keluarganya apabila sang anak menuruti perintah orang tuanya terlebih
lagi sang anak menjalani didikan sesuai dengan perintah agama.
Faktor ekonomi menjadi penyebab dari bergesernya perhatian orang tua. Banyak orang tua tidak
memikirkan nasib dan perkembangan pendidikan anaknya yang berakibat maraknya
pengangguran. Terutama
didaerah pedesaan, mereka lebih berfikir bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehingga orang tua kurang memperhatikan perkembangan pendidikan anaknya.
Meskipun di daerah pedesaan, ada sebagian orangtua yang masih memperhatikan pendidikan anaknya.
Karena orang tua itu berfikiran bagaimana dapat menyekolahkan anaknya, dengan
segala keterbatasan yang ada dan entah dari mana uang itu pasti ada untuk
menyekolahkan anaknya. Dengan harapan anak tersebut dapat menjadi orang yang lebih sejahtera
di masa yang akan datang dari pada nasib orangtuanya.
Ayah dan ibu
berkewajiban untuk memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anaknya, namun
pendidikan di rumah biasanya dibebankan pada ibu karena lebih berperan penting
dalam mengasuh anak dibanding dengan ayah. Tetapi pendidikan adalah tanggung
jawab kedua orang tua tidak bisa dibebankan kepada salah satu pihak. Namun
tidak semua orang tua memiliki kebiasaan dan pola pendidikan yang sama dalam
mendidik anak-anaknya, memiliki kesamaan dalam mengambil keputusan dan sikap, sehingga
orang tua kurang dan tidak memperhatikan anak karena kesibukannya mencari
nafkah guna mencukupi kebutuhan hidup. Setiap orang tua berjuang keras demi
membiayai pendidikan anaknya, walaupun tahu biaya pendidikan jaman sekarang ini
tidaklah murah.
Sehubungan dengan
pendidikan anak di sekolah maka tanggung jawab tidak hanya berada di tangan
seorang guru. Peran serta orang tua
mempunyai andil yang tidak kalah penting , oleh karena itu keberhasilan seorang
anak sangat di tentukan oleh peran serta orang tua. Perhatian
orang tua terhadap anak seharusnya dilakukan secara sengaja, intensif dan
terkonsentrasi dengan penuh rasa kasih sayang dalam pelaksanaannya demi
prestasi belajar anak dan perkembangan kepribadiannya. Dalam kaitan ini maka nampak ada kesenjangan
antara keharusan orang tua melakukan kewajibannya dengan kenyataan di dalam
praktek .
Peningkatan peranan keluarga serta pemberdayaannya dalam mendidik anak
menghadapi masa depan, pendidikan anak tersebut berada ditangan kedua orang
tuanya. Kewajiban setiap orang tua dalam proses pendidikan tersebut
mengembangkan potensi anaknya yang tergantung dari suasana keluarga dan
kehidupan spiritual antara orang tua dan anak. Setiap orang tua harus memenuhi
kebutuhan jasmani, rasa aman, diberikan penghargaan dan rasa sayang sampai anak
itu dapat dikatakan mandiri.
Begitu juga dengan orang
tua terutama wanita yang profesinya buruh gendong, mereka berusaha keras
membanting tulang untuk memenuhi kehidupan dikeluarganya dan untuk kebutuhan
pendidikan anaknya. Mereka juga berusaha untuk membagi waktu antara pekerjaan
dengan mendampingi anak saat belajar. Dengan harapan melalui kualitas belajar
yang baik dapat mendorong prestasi sekolah anaknya.
B.
Identifikasi
Pendidikan perlu dilakukan oleh orang tua terhadap
anaknya guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Salah satu
tujuan itu antara lain memberi bekal kecerdasan kepada anak untuk digunakan
kelak dalam menjalani hidupnya setelah dewasa. Di satu pihak pendidikan mempersiapkan peserta
didik untuk menjadi manusia dengan perilaku yang sesuai dengan nilai, norma dan
peraturan yang berlaku di masyarakat.
Mereka bekerja dari pagi
hingga larut malam, lalu bagaimana dengan kondisi anak-anaknya yang sedang
sekolah hingga pulang dan sampai rumah. Mereka tidak memperhatikan anak-anak
mereka, pendidikan dan kondisinya. Entah itu anak-anaknya belajar ataupun
mengerjakan pekerjaan rumah. Dengan upah yang tidak terlalu bisa mencukupi
semua kebutuhan hidup, orang tua pasti akan berjuang keras untuk memberikan
apapun yang terbaik untuk anaknya. Oleh karena itu peran keluarga terutama
orang tua (ayah dan ibu) mempunyai arti yang sangat penting terutama dalam pendidikan
anak. Karena keluarga merupakan guru atau contoh yang nantinya bakal ditiru
oleh anak-anaknya kelak, selain keluarga lingkungan juga ikut berperan. Mungkin
kalau masih usia anak-anak tidak terlalu berpengaruh akan tetapi jika sudah
usia remaja dan dewasa sudah lain ceritanya.
Dengan demikian tekanan utama tanggung
jawab pendidikan adalah berada dipundaknya para orang tua. Walaupun pada
hakekatnya tanggung jawab pendidikan itu terletak pada komponen-komponen
keluarga, sekolah dan masyarakat, termasuk negara, dalam satu sistem pendidikan
nasional. Dalam kenyataan
nampak kepada kita, bahwa secara empiris tidak semua orang tua, sebagai
penanggung jawab utama, melakukan kewajibannya sesuai sebagaimana mestinya.
C.
Rumusan Masalah
Dari identifikasi diatas, dapat dibuat rumusan
masalah yaitu :
1.
Bagaimana
para buruh gendong memperhatikan pendidikan anaknya ?
2.
Bagaimana cara
para buruh gendong memperhatikan prestasi belajar anak mereka ?
D.
Tujuan dan Manfaat
a)
Tujuan
1)
Mengetahui
para buruh gendong memperhatikan pendidikan anaknya.
2)
Mengetahui
perhatian buruh gendong terhadap prestasi anak mereka.
b)
Manfaat
1)
Bagi
mahasiswa, mahasiswa dapat mengerti bagaimana seorang ibu yang bekerja keras
demi anaknya sehingga bagi mereka yang mempunyai materi lebih maka haruslah
bersyukur.
2)
Bagi
masyarakat, agar lebih mengerti betapa kerasnya pekerjaannya sehingga jangan
meremehkan pekerjaan buruh gendong
3)
Bagi
pemerintah, pemerintah agar lebih mengetahui pekerjaan seorang buruh gendong
sangat berat dan itu dilakukan oleh wanita.
BAB
II
A.
Kajian Teori
1.
Buruh Gendong
Buruh
berbeda dengan pekerja. Pengertian pekerja lebih menunjuk pada proses dan
bersifat mandiri. Bisa saja pekerja itu bekerja untuk dirinya dan menggaji
dirinya sendiri pula. Contoh pekerja ini antara lain Petani, nelayan, dokter
yang dalam prosesnya pekerja memperoleh nilai tambah dari proses penciptaan
nilai tambah yang mereka buat sendiri. Istilah tenaga kerja di populerkan oleh pemerintah
orde baru, untuk mengganti kata buruh yang mereka anggap kekiri-kirian dan
radikal. Pengertian Tenaga Kerja mempunyai
makna yang sangat
luas yang bersifat umum dan terkadang rancu dengan istilah angkatan kerja.
Buruh saat ini identik dengan pekerja level bawah.
Orang
yang bekerja dengan mengandalkan kekuatan fisiknya (seperti membongkar muatan
kapal, mengangkut barang dari stasiun satu tempat ke tempat lain) pekerja
kasar. Krisis ekonomi di Indonesia memunculkan satu krisis politik yang
mendasar. Seluruh bangunan sistem rezim yang telah lama
mapan akhirnya
melonggar ketika krisis tak kunjung teratasi, berarti terbukanya
kesempatan-kesempatan baru bagi pengorganisasian buruh (http://www.solidaritasburuh.org).
Ada perbedaan
istilah tentang buruh gendong, karena buruh gendong tidak sama dengan
buruh-buruh yang lain, seperti : buruh bangunan, buruh pabrik ataupun buruh
tani. Meskipun pekerjaannya hampir sama yaitu memberikan pelayanan jasa untuk
mengangkut atau menggendongkan barang untuk orang lain, namun sebutan untuk
laki-laki berbeda dengan perempuan. Bagi laki-laki biasa disebut dengan kuli,
sedangkan bagi perempuan dikenal dengan sebutan buruh gendong.
Buruh gendong
dilihat secara harfiah adalah profesi gendong-menggendong barang yang dilakukan
oleh seorang perempuan. Dengan kata lain buruh gendong adalah sebutan untuk seorang
perempuan yang menyandang selendang jarit lurik (kain yang bermotif lurik) dan
ada pula yang menenteng srumbung di punggungnya. Tetapi ada pula yang cuma
sekedar menggunakan jarit lurik saja untuk menggendong barang yang besar.
Srumbung dipakai untuk membawa barang yang relatif kecil-kecil tetapi banyak
(Nur Haryanto, 1998).
2.
Prestasi
Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh
seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di
luar sekolah. Di dalam webster’s New Internasional Dictionary mengungkapkan
tentang prestasi yaitu: “Achievement test a standardised
test for measuring the skill or knowledge by person in one more lines of work a
study” ( Webster’s New Internasional Dictionary, 1951 : 20 ) Mempunyai arti kurang lebih prestasi adalah standart test untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi
seseorang didalam satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah
hasil sesuatu yang telah dicapai (Purwodarminto, 1979 : 251)
Menurut
Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan Pengertian Prestasi Belajar sebagai berikut: Secara
teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada
kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara
ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik
(kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi). Disamping itu siswa memerlukan/
dan harus menerima umpan balik secara langsung derajat sukses pelaksanaan tugas
(nilai raport/nilai test) (Psikologi Belajar DRS.H Abu Ahmadi, Drs. Widodo
Supriyono 151)
Definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha bekerja
atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang
dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai
ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai
seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test
nilai sumatif.
B.
Model Penelitian
Untuk
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan beberapa
teknik pengumpulan data, yaitu :
a.
Wawancara mendalam
Wawancara dilakukan dengan menyiapkan
terlebih dahulu daftar pertanyaan. Namun dalam prakteknya daftar pertanyaan ini
tidak mengikat jalannya wawancara.
b.
Observasi
Observasi dilakukan di pasar Beringharjo untuk
mengetahui secara langsung bagaimana para buruh gendong bekerja menggendongkan
barang orang lain.
c.
Dokumentasi
Data-data pendukung lain diperoleh
melalui foto maupun sumber tertulis lain yang mendukung juga bisa digunakan
dalam proses dokumentasi.
C.
Alur Pikir
Pentingnya metode RRA
RRA merupakan proses belajar, proses memahami
keadaan masyarakat pedesaan yang dilakukan secara intensif, cepat,
berulang-ulang, dan dilskuksn berkelompok kecil (team) antar-disiplin. Salah
satu disiplin ilmu yang terlibat didalamnya adalah ilmu-ilmu sosial. Dalam penelitian ini salah satu metode
RRA adalah dengan wawancara, disini wawancara akan dilakukan dengan menggali
informasi-informasi dari kehidupan mereka sehari-hari untuk menyekolahkan
anak-anaknya hanya dengan buruh gendong dimana penghasilan yang tidak seberapa
dibanding dengan pekerjaannya.
Kemudian metode RRA dengan observasi, dapat
mengamati langsung kegiatan para buruh gendong bagaimana mereka memperhatikan
pendidikan anaknya saat dirumah, dengan siapa anaknya belajar atau mengerjakan
pekerjaan rumah. Lalu RRA dapat membantu mengatasi masalah pendidikan pada anak
mereka atau pada anak yang merasa kesulitan belajar dan tidak mendapat
perhatian dari orangtuanya terutama dari ibunya, yang dari pagi hingga malam
bekerja.
D.
Pertanyaan
Penelitian
1.
Apakah anda selalu menemani
dalam belajar?
2. Bagaimana metode belajar anak anda?
3. Apakah selama ini anak anda mengalami kesulitan belajar?
4. Bagaimana cara mengatasi jika anak anda mengalami kesulitan belajar?
5. Bagaimana prestasi anak anda disekolah?
BAB III
Metode RRA
RRA dapat didefinisikan sebagai berikut :
- RRA adalah metode kegiatan mempelajari pedesaan secara intensif, berulang, eksploratif, cepat dilakukan oleh kelompok kecil antar-disiplin ilmu yang menggunakan sejumlah metode,alat dan tehnik yang dipilih secara khusus. Pada penelitian ini, menggunakan metode interview . Interview dapat membantu saat observasi dengan memberikan informasi-informasi yang terjadi pada yang bersangkutan. Sehingga dapat dikatakan tidak ada yang mengada-ada dalam pemberian informasi-informasi yang dibutuhkan.
- RRA adalah suatu cara mengorganisir orang dan waktu,untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi,ketika kendala waktu menuntut adanya keputusan sebelum situasi setempat dapat dipahami secara lengkap.
3.
RRA adalah kegiatan sistematis
yang dimaksudkan untuk menarik kesimpulan, hipotesa atau “penilaian”,yang
mencakup kegiatan untuk memperoleh informasi baru,dalam waktu yang terbatas.
Ciri – ciri RRA yaitu :
1)
Aspek
“eksploratif”(=penjelajahan),mengandung arti fleksibel,terbuka dan sifatnya
adaptif
2)
Aspek “kecepatan”.Cepat tidak
berarti tergesa-gesa,bukan semata-mata dalam arti singkatnya waktu,tetapi
sifatnya relatif terhadap apa yang ingin kita ketahui.
3)
Aspek penggunaan
“interdisiplinary-team menuntut digunakannya interdisiplin dalam satu
team,karena penduduk pedesaanitu hidupnya,pengalamannya dan kegiatannya terikat
dalam satu jaringan lokal yang bersifat multi kompleks
4)
Aspek
“intensif”/berulang,mempelajari keadaan pedesaan secara cepat (rapid learning)
menuntut adanya interaksi yang intensif
dan berulang antara si peneliti dan yang diteliti.
Tujuan dari RRA :
Untuk membangun suatu cara pengumpulan informasi yang memenuhi
kriteria : relevan , tepat waktu ,cukup
teliti,dan dapat digunakan(relevan) ; dapat dikatakan suatu metode “cost
-effective”.
Untuk membangun suatu cara pengumpulan informasi yang memenuhi
kriteria : relevan , tepat waktu ,cukup
teliti,dan dapat digunakan(relevan).
BAB
IV
Hasil
dan Pembahasan
A.
Hasil
PEDOMAN
WAWANCARA SUBYEK PENELITIAN
(Instrumen
kunci dalam penelitian ini adalah wanita buruh gendong)
Nama :
Umur :
Daerah Asal :
Lama Bekerja :
Jumlah Anak :
Pendidikan
Terakhir :
Daftar Pertanyaan
Wawancara
A.
Perempuan dalam memilih
pekerjaan sebagai buruh gendong
1. Apa yang mendorong anda memilih pekerjaan sebagai buruh gendong?
2. Apa pekerjaan anda sebelum menjadi buruh gendong?
3. Mengapa beralih menjadi buruh gendong?
4. Apa motivasi anda untuk bertahan bekerja sebagai buruh gendong?
5. Berapa penghasilan anda setiap hari sebagai buruh gendong?
B.
Sistem Pembagian Waktu dalam
Bekerja
1. Jam berapa anda berangkat bekerja?
2. Sebelum berangkat kerja, apa yang anda lakukan?
3. Jam berapa anda pulang bekerja?
4. Apa yang anda lakukan setelah pulang bekerja?
5. Bagaimana anda membagi waktu antara pekerjaan, rumah tangga dan
mengurus anak?
C.
Peranan dalam Kegiatan Belajar
Anak
1. Apakah anda selalu menemani dalam belajar?
2. Bagaimana metode belajar anak anda?
3. Apakah selama ini anak anda mengalami kesulitan belajar?
4. Bagaimana cara mengatasi jika anak anda mengalami kesulitan belajar?
5. Bagaimana prestasi anak anda disekolah?
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
A. Informan 1
Nama : Ibu Painten
Umur : 55 tahun
Daerah
Asal : Sentolo, Kulon Progo
Lama
Bekerja : 38 tahun
Jumlah
Anak : 3 orang; anak pertama
dan kedua lulusan SMP, anak ketiga lulusan SMK
Pendidikan
Terakhir : SD
Ibu Painten adalah salah satu buruh
gendong di Pasar Berongharjo. Setiap hari beliau berangkat dari rumahnya
(Sentolo) pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 16.30 WIB. Sebelum berangkat
bekerja, seperti ibu rumah tangga lainnya, beliau melakukan kegiatan rumah
tangga seperti mencuci, menyapu, memasak, dll. Sebelum bekerja sebagai buruh
gendong, beliau bekerja sebagai buruh tenun bagor di daerahnya. Namun karena
penghasilannya tidak menentu dan sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, ibu Painten memutuskan untuk bekerja sebagai buruh gendong.
Ibu Painten nekat menjadi buruh
gendong karena alasan ekonomi. Suaminya sakit stroke ringan dan tidak bisa
bekerja lagi. Penghasilannya sebagai buruh gendong berkisar antara Rp 25.000
s/d Rp 40.000 yang sebenarnya tidak cukup untuk menghidupi suami dan ketiga
anaknya. Meskipun hidup kekurangan namun Ibu Painten tetap peduli dengan
pendidikan anaknya. Buktinya anak pertama dan keduanya bisa sekolah hingga SMP
sedangkan anak ketiganya lulusan SMK. Sebenarnya Ibu Painten masih mampu untuk
menyekolahkan anaknya hingga SMA tetapi anaknya berkeinginan untuk bekerja setelah
lulus SMP dengan alasan membantu ekonomi keluarga. Walaupun hanya lulusan SMP
dan SMK, anak-anak Ibu Painten cukup berprestasi di sekolahnya. Hal ini
dikarenakan setiap hari anaknya belajar sendiri. Jika ada waktu luang, Ibu
Painten selalu menemani anaknya belajar.
B. Informan 2
Nama : Ibu Merit
Umur : 35 tahun
Daerah
Asal : Sentolo, Kulon Progo
Lama
Bekerja : 4 tahun
Jumlah
Anak : 2 orang; anak pertama
kelas 6 SD, anak kedua
kelas 3 SD
Pendidikan
Terakhir : SD
Ibu Merit adalah tetangga Ibu
Painten. Setiap hari Ibu Merit berangkat jam 04.00 WIB dan pulang pukul 17.00
WIB. Sebelum menjadi buruh gendong, beliau bekerja sebagai buruh pembuat tas
dan juga membantu suaminya di sawah, karena penghasilannya kurang beliau
memutuskan menjadi buruh gendong. Penghasilan rata-rata tiap harinya antara Rp
25.000 s/d Rp 30.000 tergantung pemberian si pengguna jasa. Untuk membagi waktu
dengan anaknya, biasanya Ibu Merit mengambil libur karena dulu anaknya sering
menangis saat ditinggal bekerja. Anaknya yang pertama memiliki kesulitan
belajar pada pelajaran Bahasa Jawa sehingga setiap hari ia bersama
teman-temannya belajar kelompok. Belajar kelompok tersebut atas inisiatifnya
sendiri dan tidak pernah diajari. Walaupun demikian, sebisa mungkin Ibu Merit
mendampingi anaknya belajar. Untuk anaknya yang kedua selalu didampingi karena
masih membutuhkan perhatian lebih. Setelah pulang bekerja Ibu Merit melakukan
kegiatan rumah tangga seperti biasanya. Setiap malam jika sudah capek, maka ibu Merit langsung istirahat tidur
tanpa memperhatikan anaknya dalam belajar.
C. Informan 3
Nama : Ibu Sutinem
Umur : 30 tahun
Daerah
Asal : Sentolo, Kulon Progo
Lama
Bekerja : 3 tahun
Jumlah
Anak : 1 orang; kelas 3 SD
Pendidikan
Terakhir : SD
Ibu Sutinem menjadi buruh gendong
karena diajak kakaknya yang juga berprofesi sebagai buruh gendong. Suaminya
bekerja sebagai kuli bangunan. Dulu sebelum menjadi buruh gendong, beliau hanya
sebagai ibu rumah tangga biasa. Karena penghasilan suami yang kurang, ibu
Sutinem memutuskan menjadi buruh gendong untuk meringankan beban suaminya.
Setiap hari ibu sutinem berangkat dari rumah pukul 05.00 WIB dan pulang pukul
16.00 WIB menggunakan bus.
Penghasilannya setiap hari Rp. 50.000 karena barang yang diangkut adalah pakaian.
Anak satu-satunya sangat nakal
sehingga beliau agak kewalahan mengurusnya. Dulu dia pernah tinggal kelas
sekali waktu kelas 2 SD. Setiap disuruh belajar dia tidak pernah mau. Pernah suatu
waktu anak ibu Sutinem meminta sepeda baru. Ibu sutinem memberi syarat kepada
anaknya jika ingin sepeda baru maka harus rajin belajar. Setelah dibelikan
sepeda, anaknya mengalami perubahan. Sekarang lebih sering belajar dan bertanya
jika memiliki kesulitan dalam beajar. Setiap hari ibu Sutinem mendampingi
anaknya belajar dengan harapan prestasinya bagus.
D. Informan 4
Nama : Ibu Surat
Umur : 48 tahun
Daerah
Asal : Sentolo , Kulon
Progo
Lama
Bekerja : 20 tahun
Jumlah
Anak : 2 orang; lulusan SMA
dan SMP
Pendidikan
Terakhir : Tidak Sekolah
Ibu Surat adalah kakak dari Ibu
Sutinem. Setiap hari berangkat bekerja pukul 05.00 WIB dan pulang pukul 17.00
WIB. Sebelum menjadi buruh gendong beliau bekerja di sawah membantu suaminya.
Karena alasan ekonomi beliau bekerja sebagai buruh gendong. Penghasilannya
sebagai buruh biasanya Rp 50.000. Setelah
pulang bekerja, beliau langsung mengerjakan pekerjaan rumah dengan
dibantu kedua anaknya.
Meskipun ia tidak pernah bersekolah
tetapi ia ingin anaknya sekolah setinggi-tinginya supaya menjadi anak yang
pandai. Anaknya selalu belajar setiap hari walaupun tanpa didampingi orang
tuanya. Anaknya yang pertama selalu mendapat peringkat 3 besar di sekolahnya.
Biasanya ia belajar kelompok dengan teman-temannya sehabis maghrib. Jika Ibu
Surat sudah pulang, ia akan mendampingi anaknya belajar dan juga menanyakan
tentang pelajaran yang diperoleh anaknya di sekolah.
B.
Pembahasan
Para buruh gendong ini, dalam memperhatikan
pendidikan anaknya selalu yang pertama, karena bagi mereka adalah anak-anaknya
harus lebih pintar dari pada orangtuanya yang tidak berpendidikan. Meskipun
tidak berpendidikan, namun dalam menyekolahkan anak-anaknya ada yang hingga
SMK, meskipun juga ada yang hanya lulusan SMP. Mereka tidak pernah memikirkan
kehidupan mereka, yang terpenting adalah anaknya dapat bersekolah layaknya
anak-anak lainnya dan dapat memberikan uang saku. Buruh gendong sebenarnya juga
bukan penghasilan utama mereka, penghasilan juga didapat dari suami mereka yang
masih bekerja, namun buruh gendong juga sangat membantu untuk kebutuhan
sehari-hari mereka.
Dengan menghiraukan segala cemooh dari para tetangga tentang keadaannya, para buruh hanya terus
berusaha tetap kuat menjadi buruh gendong dan mengumpulkan uang demi suami (yang suaminya sudah sakit-sakitan) dan anaknya. Walau ibunya hanya "buruh gendong",
tapi juga ada yang anaknya
pintar-pintar. Buktinya ada
yang bisa menembus salah satu SMK favorit. Hidup orangtuanya yang keras, menjadi tradisi.
Anak-anaknya pun suka bekerja keras. Salah satu anak dari mereka,
sekarang adalah wirausahawan sukses. Dia punya toko kelontong yang besar dan
sejumlah usaha lainnya. Dia
adalah lima bersaudara. Kini mereka
sudah "menjadi orang" semua. Mereka adalah anak-anak seorang
perempuan perkasa yang berprofesi sebagai buruh gendong.
Pendidikan yang lebih baik, hal inilah yang ingin para wanita luar
biasa ini berikan pada anak-anak mereka. Mereka tentu tak ingin masa depan
anaknya kelak sama seperti yang dialami mereka sekarang. Bisa bekerja di sektor
formal merupakan impian para ibu dan anaknya. Mereka sungguh sangat berharap dengan perlahan
tapi pasti kehidupan mereka akan menjadi lebih baik.
Hubungan
antara orang tua dan anak sangat penting, sebab
orang tualah yang merupakan orang pertama yang dikenal oleh si anak. Melalui
orang tualah anak mendapatkan kesan-kesan pertama tentang dunia luar. Bagi
seorang bayi atau anak kecil, hubungan afeksi dengan orang tua merupakan faktor
penentu, agar ia dapat “survive”. Orang tualah yang merupakan orang pertama
yang membimbing tingkah laku anak. Terhadap tingkah laku anak mereka bereaksi
dengan menerima, menyetujui, membenarkan atau menolak. Dengan demikian nilai
terhadap tingkah laku berpengaruh dalam diri anak yang akan membentuk
norma-norma sosial, norma-norma susila dan norma-norma tentang apa yang baik
dan buruk, apa yang boleh atau tidak boleh.
Pada umumnya hubungan
antara orang tua dan anak pada keluarga buruh cenderung kurang intensif (jarang)
artinya orang tua hanya bisa memperhatikan anak-anaknya pada saat sebelum atau
sesudah bekerja, sehingga anak kurang mendapat kasih sayang dan perawatan yang
cukup dan orang tua khususnya ibu. Ibu sebagai buruh gendong pastinya pada malam hari
merasa lelah dan beristirahat tidur, sehingga anaknya belajar sendiri tanpa
pendampingan atau bantuan motivasi dari seorang ibu. Kemungkinan mendampingi
hanya kadang-kadang jika tidak merasa lelah. Padahal pada masa anak-anak itu
sangat membutuhkan perhatian untuk perkembangannya. Anak-anaknya selalu belajar
sendiri atau belajar kelompok karena tidak ada yang membantu dalam
pembelajarannya.
Bagaimanapun orang tua
lebih dekat dengan anak- anaknya sehingga orang tua dapat mengamati dan mengenal anaknya. Jarang
orang tua menyadari bahwa banyak yang dapat mereka lakukan untuk merangsang
perkembangan intelektual anak sebelum mereka masuk sekolah. Waktu yang tepat
untuk belajar dan untuk merangsang dasar-dasar belajar adalah pada saat-saat
jauh sebelum anak masuk sekolah. Oleh karena itu, orang tua diberi pengertian
mengenai proses-proses belajar di masa dini ini, mereka dapat membantu
merangsang kesenangan belajar anak untuk seumur hidupnya sekaligus meningkatkan
kecerdasannya.
Prestasi belajar
anak-anak dari buruh gendong tidak sebaik yang diinginkan orangtuanya, ada
salah satu anak dari mereka yang tidak naik kelas. Salah satu faktor tidak naik
kelas adalah tidak adanya waktu untuk menemani anaknya belajar, membantu dalam
proses belajar atau memberi motivasi pada anaknya. Hal tersebut memicu anaknya
untuk malas-malasan dan tiak peduli terhadap pembelajaran.
Belajar yang baik
adalah saat anak merasa nyaman belajar dengan pendampingan orangtuanya terutama
ibunya. Namun ada pula anak dari para buruh gendong yang tidak pernah
mendapatkan pendampingan saat belajar bahkan orangtuanya sudah tak peduli
dengan pembelajaran anaknya, tetapi si anak berusaha sendiri sehingga prestasi
belajarnya tetap dapat dikatakan lumayan dibanding yang lainnya. Padahal anak
tersebut kalau belajar dirumah hanya belajar sendiri dan berusaha untuk belajar
kelompok dengan teman-temannya.
BAB
V
Kesimpulan
dan Rekomendasi
A.
Kesimpulan
Indonesia sebagai negara berkembang memang tidak bisa menampikan
kehidupan masyarakatnya yang dihinggapi kemiskinan. Kemiskinan yang dialami
oleh para kaum marginal di Indonesia menyebabkan timbulnya berbagai jenis
profesi disektor informal. Dalam hal ini profesi menjadi buruh gendong baik
perempuan atau pun laki-laki adalah salah satu yang ditimbulkan. Profesi
menjadi buruh gendong di sekitar pasar Beringharjo, Yogyakarta dirasa menjadi
alternatif yang terbaik bagi para perempuan di kawasan Yogyakarta dan
sekitarnya. Faktor ekonomi menjadia alasan yang mendasar bagi sebagian besar
buruh gendong dalam meilih profesi ini sebagai pekerjaan. Keinginan untuk
mencukupi kebutuhan keluarga dikarenakan pendapatan suami yang jauh dari
harapan memaksa mereka untuk bekerja.
Buruh gendong tidak peduli upah mereka berapa,
yang terpenting adalah tercukupinya kebutuhan mereka pada hari itu dan memenuhi
kebutuhan pendidikan anaknya. Pendidikan yang lebih
baik, hal inilah yang ingin para wanita luar biasa ini berikan pada anak-anak
mereka. Mereka tentu tak ingin masa depan anaknya kelak sama seperti yang
dialami mereka sekarang. Bisa bekerja di sektor formal merupakan impian para
ibu dan anakya. Mereka sungguh sangat berharap dengan perlahan tapi pasti
kehidupan
mereka akan menjadi lebih baik.
B.
Rekomendasi
Masalah pekerjaan buruh gendong
mungkin terlihat sepele, namun kenyataannya hal ini adalah salah satu dari
konflik sosial yang harus diperhatikan secara khusus. Pemerintah daerah kota
sudah berupaya memecahkan masalah ini, namun sepertinya masih kurang bisa
membuahkan hasil. Ada pula yayasan yang berusaha ikut mencari solusi masalah
ini, namun memang memerlukan pemikiran yang matang untuk menyelesaikan dan
mencari jalan keluar yang tepat untuk masalah sosial ini. Sebaiknya perlu adanya
kesepakatan dari masyarakat jika ingin membutuhkan buruh gendong maka barang
yang dibawa janganlah terlalu berat agar para buruh tetap dapat membantu mereka
juga sehari-hari. Untuk buruh gendong
yang sudah sangat tua, lebih baik diberi pengarahan untuk tidak membawa beban
yang berat-berat. Bagi orangtua yang masih mempunyai anak sekolah, harusnya
diberi wawasan dan pengetahuan dari pemerintah setempat bahwa pentingnya
pendidikan anak tidak hanya menyekolahkan saja, akan tetapi juga adanya
perhatian dalam proses belajar dan pendampingan. Sehingga si anak merasa mereka
masih diperhatikan oleh orangtuanya.
Daftar Pustaka
Mandalora, Richard. 2009. Rapid Rural Appraisal &
Participatory Rural Appraisal. http://charlerichardm.blogspot.com/2009/01/rra-pra.html
. (diakses pada tanggal 27 Desember
2013 pukul 21.23 WIB)
Kurnia, Victor Uji. 2013. Definisi Prestasi Belajar. http://koffieenco.blogspot.com/2013/07/definisi-prestasi-belajar.html (diakses pada tanggal 05 Januari 2014 pukul 18.00
WIB)
Haryanto. 2010. Pengertian Prestasi Belajar. http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/
(diakses pada tanggal 05 Januari 2014 pukul 17.48 WIB)
The Best Casino Sites For Players in Canada - Lucky Club Live
BalasHapusPlay online casino games for real money at the best gambling sites in Canada ➤ We list the best casinos in luckyclub.live Canada ➤ Top No Deposit Casinos.